Encuesta

free counters

Pengikut

Translate Your Language

FREE SMS..!

"Mitos Bintitan "



Mungkin anda pernah mendengar istilah “bintitan..?”.Ya bintitan sering dikaitkan dengan orang yang suka mengintip orang mandi khususnya yang dituduhkan pada kaum laki-laki iseng. Namun anda tak perlu khawatir, mitos ini tidak benar. Karena dalam istilah kedokteran bintitan disebut juga hordeolum. Hordeolum merupakan infeksi akut dan bernanah pada kelenjar kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh kuman stafilokok. Infeksi pada kelenjar tersebut menyebabkan terjadinya pembengkakan. Hordeolum pada umumnya sembuh sendiri dan dapat diberikan hanya berupa kompres hangat . Namun pada beberapa kasus yang lain dapat diberikan antibiotika dan bahkan diperlukan tindakan bedah.

source:tanyadokteranda.com

Read More..

,,,Sepi Tuk Berkata dengan Kucing"..

,,mungkin hal itu yang bisa ku ungkapkan rasa pada dalam diriku. Sepi tanpa seorang pun yang melintas di kosan ku ini. suara canda dan tawa tak lagi terdengar ketika teman q pulang ke kampoeng masing-masing. Tak ada yang bisa diajak bicara. Hanya seekor cicak,jangkrik, semut dan kucing ada di sekitar q. Hening yang melelahkan mata tak cukup untuk membuat tidur q nyenyak. akhirnya ku putuskan untuk berbicara dan mengungkapkan kpda seekor kucing yang lucu di depan kamar kos q. aq memberinya sebuah makanan kecil dan sedikit demi sedikit dy mulai berbicara untuk akrab bersama ku. Ku belai halus bulunya yg lembut dan kucurahkan segala isi hatiku yg tak bs terungkap hanya padanya. Dia terdiam dan memberi respon "miiauww..miauu..miaww".Leganya diriku ad yang menemani kesepian dan kesendirian ku meski kau hanya seekor kucing.

--biarpun kau sepi dan sendiri, akan ada banyak cerita jika kau memulai tuk bercerita pada benda/makhluk sekitarmu--


Read More..

Kecanduan OL di Facebook ,Bisa Depresi ?

Dalam era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi sangat berkembang dengan pesat terutama kemajuan dalam dunia maya khususnya internet. Jaringan internet banyak menawarkan kemudahan – kemudahan akses didalamnya seperti; facebook, ym, chating, game, browsing dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudahan ini bisa dinikmati siapa saja tanpa mengenal umur baik dari anak-anak, dewasa sampai orang tua pun tidak mau kalah ketinggalan. Salah satu hal yang popular dalam dunia internet saat ini adalah “OL”(online). Bagi kalangan anak muda,mungkin istilah ini tidak asing lagi untuk didengar . “OL” adalah kegiatan online yang identik dengan hal yang namanya Facebook, dimana dalam Facebook kita lebih sering melakukan online mencari teman lama, menyampaikan undangan, mengucapkan selamat ulang tahun sampai berjualan, semuanya difasilitasi oleh Facebook. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin perlu kita jawab, seberapa sering mengganti foto profil di Facebook ? Menghabiskan waktu lebih dari 1 jam perhari untuk facebook? Meng-update status lebih dari satu kali dalam satu jam? Mengabaikan pekerjaan karena terlalu sibuk ber-fesbuk-ria? Jika jawabannya iya, berhati-hatilah karena bisa jadi kita mengalami gejala-gejala kecanduan Facebook. Atau yang lebih parahnya lagi apabila kita merasa stres dan cemas karena tidak mengakses Facebook dalam sehari, kita benar-benar membutuhkan pertolongan untuk mengatasi kecanduan kita terhadap Facebook.
Tapi apakah kita pernah menyadari berapa banyak waktu yang telah kita habiskan hanya sekedar ber-fesbuk-ria tanpa tujuan yang berarti. Tidak hanya itu, mungkin kita juga tidak menyadari kalau sebenarnya kita sudah kecanduan Facebook. Facebook Addiction Disorder (FAD) adalah istilah yang digunakan para psikolog Amerika untuk mereka yang kecanduan Facebook dan kehidupan mereka sangat dipengaruhi oleh aktivitas Facebook yang tak terkendali. FAD merupakan bagian dari internet addiction. Walapun belum ada data statistik yang akurat tentang jumlah penderita FAD, menurut para terapis di Amerika, jumlah penderita FAD terus meningkat. Paula Pile, seorang konselor pernikahan dan keluarga di North Carolina, USA yang biasa menangani kasus social networking addiction, menyusun semacam kuis (Facebook Compulsion Inventory) yang berisi 15 pertanyaan untuk mengetahui tingkat kecanduan seseorang terhadap Facebook.
Menurut para ahli, masalahnya bukan pada situs Facebook melainkan masalah akan timbul jika pengguna Facebook mengabaikan keluarga dan pekerjaan karena mereka merasa jauh lebih mengasyikan menghabiskan waktu di dunia Facebook daripada di dunia nyata. Banyak kasus pertengkaran atau masalah dalam rumah tangga gara-gara keasyikan main Facebook. Sebagai contoh, seorang anak di Amerika meminta tolong ibunya untuk membantu mengerjakan PR tetapi ibunya terlalu sibuk dengan Facebook sehingga si anak dicuekin. Anak tersebut tidak habis akal lalu mengirimkan email ke ibunya untuk membantunya mengerjakan PR, namun usahanya itu sia-sia, email si anak tidak terbaca karena si ibu tetap sibuk online di Facebook. Hasil studi yang dilakukan di Cina peneliti Lawrence Lam mengabarkan sebagai tanda tentang penggunaan berlebihan ialah menghabiskan waktu sampai lebih 10 jam di internet. Gangguan muncul ketika para remaja tidak berada di depan komputer dan kehilangan perhatian dalam interaksi sosial. Dr. Michael Fenichel, ahli dalam bidang cyberpsychology, dalam artikelnya yang membahas tentang Facebook Addiction Disorder mengatakan bahwa FAD bisa membahayakan kehidupan sosial, pekerjaan, dan tatap muka interpersonal. Lebih lanjut, sebuah studi di Cina tentang internet addiction pada remaja menemukan fakta bahwa ada korelasi antara kecanduan internet dengan anxiety (kecemasan), selain itu bisa berakibat buruk terhadap prestasi di sekolah, terisolasi secara sosial, dan menghambat pengembangan psikososial remaja. Perlu diketahui bahwa lama kelamaan anxiety bisa menyebabkan depresi dan berakibat buruk terhadap kesehatan.
Facebook memang dahsyat, daya tariknya luar biasa. Selain fitur canggih yang dimiliki Facebook, ada beberapa faktor penyebab (dari sisi psikologi) mengapa banyak orang begitu menggandrungi situs ini. Pertama, keinginan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam hal penampilan, tujuan perjalanan, shopping, pasangan, teman, dll. Kedua, rasa ingin tahu mengenai kehidupan orang lain dengan cara membaca status di wall-nya dan membuka foto album orang lain. Ketiga, rasa bosan yang mendera. Facebook bisa menjadi obat penghilang bosan dengan sajian berbagai macam games dan aplikasi lainnya. Keempat, kecemburuan yang teramat sangat. Seseorang yang terlalu pencemburu dan merasa hubungannya tidak aman dengan pasangannya menggunakan Facebook untuk mengecek / mengikuti jejak pasangannya melalui percakapan, kegiatan, dan apapun yang di tampilkan di Facebook pasangannya. Kelima, kesepian. Facebook bisa menjadi teman dikala kita merasa sangat kesepian dengan cara chatting, mengirimkan pesan, join group, mengomentari status atau foto-foto, dll. Kelima, merasa “bersalah”/tidak enak ketika orang lain mengetahui bahwa kita tidak mempunyai akun di Facebook. What??? Hari gini ngga punya Facebook, duh..ampun..ngga gaul banget sih.. Mungkin sebelum kalimat itu sampai di telinga, kita buru-buru bikin akun di FB. Facebook begitu fenomenal dengan ratusan juta fesbuker di seluruh dunia, dari mulai anak-anak sampai ibu rumah tangga semua kenal Facebook, sehingga kita merasa tidak enak atau takut dibilang nggak gaul kalau belum ikutan Facebook.
Browsing internet atau main Facebook sih boleh-boleh saja tapi kita harus bisa mengontrol diri jangan sampai diri kita yang dikontrol oleh Facebook. Jika kita tidak cukup cermat dan hati-hati dalam menggunakan Facebook maka kita bisa terbawa arus menjadi pecandu Facebook.

Read More..
blogarama - the blog directory
PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia