A. DEFINISI
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang seharusnya berada didalam rahim, ditemukan ditempat lain dalam tubuh misalnya di ovarium, tuba falopii, dalam kasus yang jarang dapat pula ditemukan di dan kandung kemih, kulit, paru-paru, tulang belakang, bahkan otak. Sel endometrium ini memiliki respon yang sama seperti sel endometrium pada rahim (tempat yang semestinya). Pada saat menstruasi berlangsung, sel-sel endometrium yang berpindah (yang berada di luar rahim) ini akan mengelupas dan meninggalkan perasaan nyeri disekitar panggul.
B. GEJALA DAN TANDA
- Nyeri dirasakan ketika sebelum/selama/setelah menstruasi; selama ovulasi (proses pelepasan telur dari ovarium); ketika buang air kecil; selama atau setelah hubungan seksual.
- Gejala lain termasuk: sembelit atau diare; perut kembung, perdarahan yang hebat atau tidak teratur; kelelahan; mual saat menstruasi; infertilitas (kemandulan).
C. PENYEBAB
Penyebab endometriosis tidak diketahui secara pasti. Kemungkinan penyebabnya adalah:
- Sistem kekebalan terganggu (seharusnya sistem kekebalan tubuh mampu mengenali dan menghancurkan pertumbuhan jaringan endometrium di tempat lain)
- Transfer sel endometrium melalui aliran darah atau sistem limfatik
- Faktor herediter (keturunan/bakat mempunyai komponen sel yang menjadi endometriosis)
- Metaplasia (suatu jaringan mengubah menjadi jenis jaringan lain)
- Faktor lingkungan. Racun dalam lingkungan berpengaruh pada hormon-hormon reproduksi dan respon sistem kekebalan (teori ini belum terbukti dan masih kontroversial).
D. TERAPI
Prinsip terapi endometriosis adalah untuk mengurangi keluhan pasien, mengecilkan atau memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal, mempertahankan kesuburan (fertilitas). Terapi dapat dilakukan menggunakan:
- Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID/obat antiinflamasi nonsteroid). NSAID tidak hanya mengurangi nyeri, namun dapat mengurangi perdarahan yang terjadi.
- Progesterone atau progestin
Progesterone dapat “melawan” aktivitas estrogen dan mencegah terjadinya penebalan pada endometrium.
- Danazole (steroid) yang bekerja dengan menciptakan suasana androgenik, dapat menekan pertumbuhan endometriosis. Namun ada efek samping yang muncul seperti hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih pada wanita dengan distribusi seperti laki-laki), acne, dll.
- Lupron (GnRH agonis) bekerja dengan meningkatkan kadar GnRH di darah, seingga kadar LH dan FSH turun, namun efek samping yang mungkin muncul adalah munculnya osteoporosis.
- Aromatase inhibitor merupakan pengobatan yang memblok produksi dari estrogen
- Kontrasepsi oral
Terapi kontrasepsi oral dapat mengurangi nyeri yang berhubungan dengan endometriosis. Kontrasepsi oral akan menekan LH dan FSH untuk mencegah terjadinya ovulasi sehingga endometrium tidak menebal. Kontrasepsi oral (Pil KB) dapat menekan keluhan nyeri hingga 75% pada penderita endometriosis.
- Pembedahan, meliputi:
a. Pembedahan konservatif, dilakukan jika organ reproduksi masih diperlukan, tindakan ini dilakukan dengan jalan mengeksisi, mengangkat jaringan endometriosisnya saja, dan menjaga organ panggul tetap dalam keadaan baik.
b. Semi konservatif, jika fungsi ovarium masih dibutuhkan.
c. Pembedahan radikal, jika rahim indung telur dan ovarium diangkat total, ini dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri hebat dan sudah resisten dengan medikamentosa (obat-obatan), serta sudah tidak menginginkan keturunan lagi.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang ditimbulkan antara lain menyebabkan gangguan kesuburan sehingga sukar hamil (infertil).
F. PENCEGAHAN
Tidak ada pencegahan endometriosis. Perempuan yang mempunyai riwayat keluarga endometriosis bisa mempertimbangkan mengambil oral pil kontrasepsi, karena hal ini dapat membantu pengobatan memperlambat perkembangan penyakit.
source: http://www.endometriosis.org/
Websites That Give You Free Robux Without Human Verification
3 tahun yang lalu